Wahana News ID I Bupati Bengkulu Utara didesak warga Desa Kota Lekat Mudik Kecamatan Kerkap untuk segera mencopot jabatan Lailatul Azhar, selaku Kepala Desa mereka.
Desakan ini disampaikan warga melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lantaran sang Kades kepergok tengah mengintip SPA (25) seorang gadis yang tengah tertidur di kamar di kediamannya. Tak hanya kepada Bupati, surat permohonan dan pengaduan juga telah disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) dan pihak Inspektorat Kabupaten Bengkulu Utara.
Baca Juga:
Bupati Sleman Resmikan 10 Kegiatan Padat Karya di Padukuhan Kaliduren 1
"Benar, surat permohonan dan pengaduan telah kami sampaikan langsung kepada DPRD, Inspektorat dan Wakil Bupati pada Jumat (3/12/2021) kemarin. Saat ini, kami masih menunggu keputusan Bupati. Sementara, untuk situasi dan kondisi warga di Desa Kota Lekat, hingga saat ini masih kondusif,” ujar Rizen selaku Ketua BPD, seperti dilansir dari tvone.com.
Lailatul Azhar, sang Kades didesak untuk dicopot dari jabatannya oleh warga Desa Kota Lekat Mudik, lantaran pada Minggu (14/11/2021) kisaran jam 9 hingga 10 pagi, kepergok oleh warga tengah mengintip SPA (25 tahun) yang tengah tertidur di kamar dalam rumahnya.
Aksi melanggar norma yang dilakukan sang Kades ini, terbilang terencana. Pasalnya, sebelum kepergok mengintip, sang Kades tengah memimpin kegiatan gotong royong di salah satu rumah warga. Saat warga tengah sibuk, sang Kades tiba-tiba menghilang dari lokasi gotong royong.
Baca Juga:
DPMD Kotim Siapkan Pengukuhan 162 Kepala Desa dengan Perpanjangan Jabatan
Merasa curiga, sejumlah warga pun berinisiatif untuk mencari dan mengikuti ke mana arah langkah sang Kades. Apesnya, saat tengah mengintip korban SPA melalui jendela kamar, aksi tak terpuji sang Kades dipergoki warga.
"Awalnya kami tengah melakukan kegiatan gotong royong di salah satu rumah warga. Namun, saat warga tengah sibuk beraktifitas, Kades tiba-tiba menghilang. Merasa curiga, saya kemudian meminta tiga orang warga untuk mencari dan mengikuti ke mana arah langkah sang kades. Dan firasat saya benar, ternyata Kades menuju kediaman Sukirman orang tua dari SPA," ujar paman korban, Zaitul Falaq.
Diakui Zaitul Falaq, ulah Kades mengintip keponakannya telah berlangsung berulang kali. Bahkan, aksi intip sang Kades pernah kepergok oleh adik korban hingga nyaris terjadi keributan.
"Kalau dihitung atas pengakuan korban, aksi intip Kades terhadap keponakan saya telah mencapai dua puluh kali lebih. Tak hanya keponakan saya, korban aksi intip Kades ini diduga juga dilakukan terhadap dua anak gadis yang lain," ujar Zaitul Falaq menambahkan.
Guna meredam kemarahan warga desa, akhirnya pihak Badan Permusyawaratan Desa dan beberapa tokoh masyarakat menggelar pertemuan dengan sang Kades pada Jumat (26/11/2021). Dalam pertemuan tersebut, sang Kades diminta untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Dan bersedia menerima sanksi dari undang-undang yang berlaku dan dikenakan denda sebesar Rp 20 juta jika ternyata masih mengulangi perbuatannya.
Sementara itu, Kapolsek Kerkap Ipda Ratno membenarkan informasi yang beredar. Untuk mengantisipasi terjadinya konflik di tengah-tengah masyarakat, pihaknya telah menurunkan personil untuk melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan informasi dari warga.
"Hingga saat ini, kami belum mendapat laporan resmi dari korban maupun warga. Namun, kami telah menerjunkan anggota untuk melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan infomasi," ujar Ratno.
Namun sayangnya, saat akan dikonfirmasi di kantor desa, Lailatul Azhar sang Kades, tidak berada di tempat. Menurut sejumlah perangkat desa, sang Kades tengah berada di Kota Bogor, Jawa Barat, untuk urusan keluarga. (tum)