WahanaNews.id | Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nabiel Makarim, dikabarkan meninggal dunia di usia 75 tahun.
Kabar Nabiel Makarim tutup usia disampaikan Kementerian Lingkungan Hidup di akun Twitter mereka.
Baca Juga:
Indonesia Serukan Penyelamatan Danau di World Water Forum ke-10
Nabiel Makarim adalah Menteri Negara Lingkungan Hidup periode 2001-2021. Kementerian Lingkungan Hidup berduka cita.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Segenap Keluarga Besar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan turut berdukacita atas berpulangnya Bapak Nabiel Makarim (Menteri Lingkungan Hidup 2001-2004)." tulis Kementerian LHK, Jumat (22/10/2021).
Kementerian LHK mendoakan yang terbaik bagi Nabiel Makarim yang tutup usia.
Baca Juga:
Menteri LHK Lakukan Pertemuan Dengan 20 Guru Besar dari UGM
"Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisiNya. Amiinn," tulis LHK.
Profil Nabiel
Diolah dari berbagai sumber, Nabiel lahir di Solo, 9 November 1945. Ia menghabiskan masa sekolahnya, dari jenjang SD hingga SMA di kota Solo. Baru kemudian, hijrah ke Bandung guna melanjutkan studi untuk gelar sarjananya di ITB (Institut Teknologi Bandung).
Nabiel memang terkenal sebagai mahasiswa cemerlang. Terbukti, saat masih mengenyam pendidikan di Bandung, ia mendapat beasiswa untuk belajar di Australia.
Setelahnya, Nabiel juga diketahui melanjutkan pendidikan ke Harvard University, Amerika Serikat.
Dirinya sudah aktif mengabdi di pemerintahan sejak 1990an. Ketika itu, Nabiel menduduki posisi sebagai Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan atau BAPEDAL.
Ia juga dipercaya sebagai Asisten Menteri Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup.
Sementara itu, dirinya didapuk menjadi Menteri Lingkungan Hidup pada tahun 2001 sampai 2004.
Di bidang akademik, ia mengabdi dengan menjadi tenaga pendidik di program magister Universitas Indonesia. Bidang konsentrasi yang ia ampu adalah Ekonomi Lingkungan.
Dalam perihal negosiasi dengan negara lain, Nabiel tercatat memiliki peran besar dalam negosiasi internasional dalam bidang pelestarian lingkungan hidup.
Semasa hidupnya, ia telah menghasilkan banyak karya tulis yang diterbitkan oleh beberapa instansi seperti Lemhanas, Sekretariat Negara, UNEP (United Nations Environment Programme) dan ADB (Asian Development Bank).
Tulisannya yang lain juga sudah banyak dimuat di media massa tanah air. [jef]