WahanaNews.ID | Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Silmy Karim hari ini resmi dilantik menjadi Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Hal ini dapat dilihat dari postingan Instagram resmi Silmy Karim @silmykarim yang baru saja mengunggah foto dirinya menggunakan seragam imigrasi Kemenkumham yang berwarna biru langit.
Baca Juga:
Kanwil Kemenkumham Sulteng Tingkatkan Kesadaran dan Cegah Perundungan Siswa Lewat Diseminasi HAM
"Bismillah, mohon doa dan support nya," tulisnya dalam caption Instagram, dikutip Rabu (4/1/2023).
Meski demikian, hingga saat ini nama Silmy Karim masih tercatat sebagai Dirut PT Krakatau Steel (Persero). Silmy Karim telah menjabat sebagai Dirut Krakatau Steel sejak September 2018.
Sebelum menjabat sebagai Dirut Krakatau Steel, Silmy Karim pernah menjadi Dirut PT Pindad (Persero) dan Dirut PT Barata Indonesia (Persero). Sebagai informasi, Pindad adalah perusahaan BUMN di bidang alat pertahanan yang membuat alat-alat perang, baik ringan maupun berat.
Baca Juga:
Kemenkumham Sulawesi Barat Harmonisasi 10 Rancangan Peraturan Bupati di Polman dan Mamasa
Silmy menjadi Dirut Pindad pada tahun 2014 silam menggantikan Sudirman Said. Dikutip dari website Pindad, Rabu (4/1/2023), sebelum menjadi Dirut Pindad, Silmy memang sudah dikenal aktif bicara di berbagai forum di dalam dan luar negeri sebagai pemerhati kebijakan dan isu-isu pertahanan.
Silmy telah mengikuti pendidikan pertahanan di berbagai institusi seperti NATO School di Jerman, Harvard University di Amerika Serikat, Naval Postgraduate School di Amerika Serikat, dan George C. Marshall European Center for Security Studies di Jerman.
Sementara itu, Silmy Karim diangkat menjadi Dirut PT Barata Indonesia (Persero) pada tahun 2016 silam menggantikan posisi Zakky Gamal Yasin. Sebagai informasi, PT Barata Indonesia merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang industri manufaktur guna mendukung sektor food, energy, dan water.
Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1971. Dilansir dari situs resmi PT Barata Indonesia, Rabu (4/1/2023), per 2020, PT Barata Indonesia (Persero) menitikberatkan kompetensi utama pada bidang manufaktur yang terfokus pada 3 lini usaha, yaitu pengecoran, sumber daya air, dan pembangkit, namun juga tetap berkontribusi pada bidang EPC yang berbasis manufaktur.[zbr]