WahanaNews.id | Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2021, Google Doodle mempersembahkan ilustrasi Ismail Marzuki.
"Ini untukmu Ismail Marzuki-terima kasih telah menulis soundtrack untuk kemerdekaan Indonesia!" tulis Google, dikutip Rabu (10/11/2021).
Baca Juga:
Kementerian PU: Teladani Semangat Kepahlawanan Dalam Membangun Negeri
Profil Ismail Marzuki
Berikut adalah profil dari Ismail Marzuki yang dikutip dari buku Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap karya Mirnawati:
Ismail Marzuki lahir di Kwitang, Senen, Jakarta pada 11 Mei 1914. Ismail sudah menyukai musik sejak usia belia. Musik yang ia kagumi adalah musik-musik dari Prancis dan Italia.
Baca Juga:
Lapas Sibolga Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan: Teladani Nilai-Nilai Kepahlawanan
Sejak usia remaja, Ismail tergabung dalam band musik.
Sejak saat itu, dia memegang alat musik petik dan mahir bermain gitar. Memasuki usia remaja, kemampuan musiknya semakin mahir.
Kemudian pada tahun 1931, pertama kalinya ia mengarang lagu keroncong pertama yang berjudul Keroncong Serenata.
Ismail Marzuki juga tergabung dalam orkes musik bernama Lief Java. Ia memainkan beberapa alat musik seperti gitar, saksofon, dan harmonium pompa.
Ismail Marzuki dikenal sebagai pencipta lagu yang terkenal yaitu Rayuan Pulau Kelapa pada tahun 1944.
Pada masa pemerintahan Orde Baru, lagu tersebut menjadi penutup akhir siaran stasiun TVRI.
Beberapa lagu-lagu terkenal dari Ismail Marzuki yaitu Gugur Bunga (1945), Halo-Halo Bandung (1946), dan Melati di Tapal Batas (1947).
Selain itu, Ismail Marzuki juga merupakan pencipta lagu yang produktif di tahun 1930-1950.
Ia berhasil menciptakan 250 lagu. Ismail Marzuki juga menciptakan musik untuk ilustrasi film Terang Bulan pada tahun 1938.
Ismail Marzuki wafat pada tanggal 25 Mei 1958 di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta.
Ia dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. Ismail Marzuki merupakan salah satu komponis besar yang dimiliki bangsa Indonesia.
Atas jasanya tersebut, pemerintah menganugerahinya gelar Pahlawan berdasarkan Keppres No. 89/TK/2004 pada tanggal 5 November 2004.
Melansir dari laman Smart City Jakarta ada 10 lagu Ismail Marzuki yang dikenang hingga kini yaitu:
1. Gugur Bunga (1945)
2. Rayuan Pulau Kelapa (1944)
3. Juwita Malam (1950)
4. Indonesia Pustaka (1949)
5. Wanita (1948)
6. Sabda Alam (1950)
7. Rindu Lukisan (1950)
8. Halo Halo Bandung (1946)
9. O Sarinah (1931)
10. Sepasang Mata Bola (1946)
Nama Ismail Marzuki juga diabadikan sebagai suatu pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM) di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. [jef]