"Apabila diperlukan, pemerintah daerah dapat menetapkan status darurat bencana dan membentuk pos komando penanganan darurat bencana serta mengaktivasi rencana kontingensi menjadi rencana operasi," kata Prasinta. Seperti dilansir dari WahanaNews, Selasa (09/11/2021).
Berdasarkan analisis inaRISK, wilayah Indonesia rawan terhadap potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Populasi yang berpotensi terpapar bahaya tersebut mencapai 100,81 juta jiwa yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan di Bogor Pada Januari-Februari 2022, Waspada Banjir!
Demikian juga bahaya tanah longsor yang teridentifikasi di 33 provinsi dengan potensi populasi terpapar mencapai 14 juta jiwa.
Analisis dari kementerian dan lembaga terkait menunjukkan beberapa wilayah berada pada potensi bencana banjir kategori sedang hingga tinggi di November ini.
Wilayah tersebut antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua Barat, dan Papua.
Baca Juga:
Waspada Banjir! BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan di Bogor Pada Januari-Februari 2022
Adapun wilayah yang memiliki potensi bahaya tanah longsor ialah Sumatera Barat.
Kabupaten yang berisiko terjadi bencana itu di antaranya Agam, Dharmasraya, Kepulauan Mentawai, Bukit Tinggi, Kota Padang, Padang Panjang, Pariaman, Sawah Lunto, Solok, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok Selatan, dan Tanah Datar. [jef]