WahanaNews.ID | Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan bertolak ke Jambi pada Selasa (21/2/23) ini untuk memantau secara langsung proses evakuasi rombongan Kapolda Jambi yang mendarat darurat di Bukti Tamiai, Kerinci, Jambi.
Menurut jadwal, Sigit akan tiba di Bandara Sultan Taha Saifuddin, Jambi, pada pukul 17.25 WIB.
Baca Juga:
Bareskrim Tangkap Kakak Helen Bandar Besar Lapak Narkoba Jambi
"Insya Allah Kapolri juga melakukan kunjungan ke Jambi untuk melihat bagaimana proses evakuasi dan penyelamatan terhadap korban kecelakaan," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam konferensi pers.
Setelah tiba di Jambi, Sigit beserta rombongan akan langsung meninjau Posko Crisis Center Polda Jambi di Bandara tersebut.
Selanjutnya, Kapolri akan bergerak menuju Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk melihat langsung kesiapan fasilitas dan tenaga medis yang akan merawat para korban.
Baca Juga:
Polisi Ciduk Pembunuh Wanita dalam Lemari
"Sekali lagi mohon doanya semoga proses evakuasi pada hari ini bisa dilaksanakan dengan maksimal," jelasnya.
Dedi menyebut tim SAR gabungan saat ini memprioritaskan penyelamatan terhadap empat korban luka dari rombongan tersebut. Korban yang diprioritaskan untuk dievakuasi terlebih dahulu, yakni Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono, Kapten Pilot AKP Ali Nurdin Harahap, Copilot AKP Amos Freddy Sitompul.
"Satu korban lainnya nanti tim medis yang ada di darat yang akan menentukan asesmennya, sehingga empat ini bisa dievakuasi dengan skala prioritas tersebut," ujarnya.
Dedi menjelaskan proses evakuasi yang dilaksanakan pada Selasa ini akan dilakukan menggunakan empat helikopter yang masing-masing dilengkapi satu dokter. Keempat helikopter tersebut dua di antaranya milik Polri, satu helikopter TNI AU, dan satu helikopter milik Basarnas.
Ia menuturkan kegiatan penyelamatan itu telah dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Namun, ia menyebut cuaca yang berkabut dan kerapatan tumbuhan di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) masih menjadi kendala proses evakuasi.
"Setelah berputar-putar hampir dua jam, karena situasi tidak memungkinkan heli tersebut kembali mendarat untuk mengisi avtur," kata Dedi.
"Kita berkejaran dengan waktu soalnya ini sudah hari ketiga. Sudah harus evakuasi karena kondisi kesehatan kan bisa naik turun," imbuhnya.
Sebelumnya, Helikopter Polri jenis Super Bell 3001 yang rombongan Polda Jambi mendarat darurat di area Bukit Tamia, Muara Emat, Kerinci.
Pendaratan darurat diduga disebabkan cuaca buruk. Tidak ada korban jiwa pasca pendaratan darurat, tetapi para penumpang helikopter itu mengalami luka-luka.
Proses evakuasi lewat jalur udara pada Senin (20/2) kemarin terpaksa dihentikan karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
Korban menginap di tenda darurat dalam kondisi terluka. Mereka dijaga dan dirawat dua tim SAR yang datang dari jalur darat, serta serta tim yang datang dari jalur udara.[zbr]