Wahananews ID | Kejaksaan Negeri (Kejari) Samosir menetapkan seorang tersangka berinisial (MS), terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam Pengelolaan Jasa Kepelabuhanan di Simanindo Kabupaten Samosir Periode Desember 2019 s/d Maret 2020.
Penetapan tersangka MS berdasarkan Surat Perintah Kepala Kejaksaan Negeri Samosir No.Print-05/L.2.33.4/Fd.1/01/2022. Tanggal 17 Januari 2022.
Baca Juga:
Kejari Samosir Gelar Sosialisasi Penerangan dan Penyuluhan Hukum
Hal itu disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri Samosir, Andi Adikawira Putera, SH., MH, didampingi Kasi Pidsus Kejari Samosir, Muhammad Akbar Sirait, SH., MH, dan Kasi Intel Kejari Samosir, Tulus Yunus Abdi, SH.,MH, Selasa, (18/01/2022).
MS selaku mantan Kepala Unit KMP SUMUT I DAN SUMUT II yang tugasnya melakukan rekapitulasi penjualan tiket dan yang menerima uang hasil penjualan tiket dalam 1 (satu) hari, seharusnya disetorkan MS setiap pagi esok harinya ke rekening PT. Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PT. PPSU) melalui Bank SUMUT.
Akan tetapi tersangka MS melakukan penyelewengan atau menahan uang hasil penjualan tiket dengan tidak langsung menyetorkan sejumlah uang diterimanya atau tidak seluruhnya di setor.
Baca Juga:
Vandiko Gultom Minta Polres Usut & Tindak Tegas Pelaku Pembakaran Hutan di Samosir
Bahwa Unit KMP SUMUT I & II dalam Perusahaan PT. PPSU adalah Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Sumatera Utara yang tempat kerjanya ada di Wilayah Kabupaten Samosir yang tepatnya di Pelabuhan Simanindo.
Perbuatan yang dilakukan tersangka dimulai sejak Desember 2019 s/d Maret 2020, sehingga akibat perbuatan yang dilakukan MS telah merugikan keuangan perusahaan dan kerugian keuangan Negara.
Hal itu menyebabkan kekurangan hasil penjualan tiket KMP SUMUT I & II sehingga mengganggu profit perusahaan dan akan berdampak pada jumlah deviden atau pemasukan kepada Pemerintah atau Negara melalui BUMD.
Berdasarkan hasil audit perhitungan kerugian keuangan dari Kantor Akuntan Publik dan Konsultan Manajemen Drs. Katio & Rekan, Perusahaan dan Negara dirugikan sebesar Rp. 229.742.557,- (Dua ratus dua puluh sembilan juta tujuh ratus empat puluh dua ribu lima ratus lima puluh tujuh rupiah)
Tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1), Pasal 3 Jo. Pasal 18 Ayat (1), (2), (3) Undang-Undang R.I Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang R.I No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang R.I No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
"Tersangka belum ditahan, masih dilakukan pemanggilan tersangka untuk minggu depan," tulis Kasi intel kejaksaan negeri Samosir Tulus Yunus Abdi, SH., MH, via WhatsApp pada awak media ini. [tum]