WahanaNews.ID | Pemerintah menjalankan tiga strategi untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada tahun 2024.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nunung Nuryartono menyampaikan bahwa strategi yang dijalankan untuk menurunkan angka kemiskinan antara lain pengurangan beban keluarga miskin.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kulon Progo Salurkan Bantuan Pangan ke 57.642 Keluarga Penerima
Saat menyampaikan keterangan seusai acara Forum Konsolidasi Nasional Upaya Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem yang diikuti di Jakarta, Senin (24/07/23), Nunung mengatakan bahwa pengurangan beban keluarga miskin dilakukan melalui program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Strategi kedua yang dijalankan untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem, dia mengatakan, mencakup upaya untuk meningkatkan pendapatan warga miskin melalui program pemberdayaan masyarakat.
Dalam hal ini, pemerintah antara lain menjalankan Program Padat Karya guna membantu meningkatkan pendapatan warga miskin.
Baca Juga:
Jejak Kemiskinan Sistemik: Konsekuensi dan Strategi Pengentasan
Program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut memfasilitasi warga miskin untuk bekerja dan memperoleh tambahan pendapatan.
"Program ini menampung saudara kita yang berada dalam kategori kemiskinan ekstrem untuk bekerja, sehingga ada penambahan pendapatan," kata Nunung.
Selain itu, ada Program Pahlawan Ekonomi Nusantara, Program Kredit Usaha Rakyat, dan program-program lain yang ditujukan untuk mendukung pembangunan usaha dan pembukaan lapangan kerja.