Wahananews ID | Kisah tragis menghebohkan warga di Jalan Antara (4,5), Lingkungan VIII Kelurahan Lubuk Pakam III, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (6/4/22) sore.
Bagaimana tidak, satu keluarga yang terdiri dari ibu dan dua anak kembarnya ditemukan tewas di rumahnya. Identitas ketiga korban yakni, Rista Dame Saragih (RDS) (38) tahun, dan dua anak kembar SAP (4), dan SES (4).
Baca Juga:
Diduga Siswi Disabilitas Dilecehkan Guru SLB, Keluarga Lapor Polisi
Ketiganya ditemukan dalam kondisi terlentang dengan mulut mengeluarkan busa di kamar yang terkunci dari dalam.
Suami dari RDS sendiri adalah Bahensa Palar Purba (40) tahun, bekerja sebagai Kepala BRI Unit Tanjung Morawa.
RDS Diduga Alami Stres
Baca Juga:
Kawal Makan Bergizi Gratis, Gibran Titip Kepada Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia
Sementara Rista Dame Saragih tahun adalah ASN guru SMK Negeri I Beringin. Diketahui pula kedua anak kembarnya adalah hasil bayi tabung.
“Dia (Rista) guru favorit di sekolah ini. Sekolah kita ini merupakan sekolah terbaik di Sumatera Utara dan pernah dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo,” jelas Kepala Sekolah SMK Negeri I Beringin Ilyas didampingi humas Junaidi Ikwan (30) tahun kepada wartawan, Kamis (7/4/22), mengutip dari Mistras.ID.
Menurut keterangan Junaidi Ikwan, semasa hidup, Rista merupakan guru kelas yang baik dan dermawan.
“Bahkan sangat-sangat baik sesama kami di sekolah ini,” kata Junaidi mengenang.
Disebutkan Junaidi Ikwan lagi, sejak proses bayi tabung, Rista telah mengajukan cuti.
“Bu Rista itu cuti bebas beban tanggung negara. Artinya, selama cuti tidak terima gaji dari negara sebagai guru ASN,” jelasnya.
Bahkan diawal cuti, sambung Junaidi, mendiang Rista sempat mencarikan guru pengganti dirinya dengan menggunakan dana pribadinya sendiri.
“Belakangan guru pengganti tersebut menjadi guru tetap di sekolah ini,” sebut Junaidi.
Diakui Junaidi, dalam berteman Rista tidak pilih-pilih. Semua guru ditemani meski beda keyakinan. “Bu Rista itu sempat menjadi wali kelas XII.
Banyak kenangan bersamanya ketika mengajar di sini. Setiap kali ada perayaan apapun, semisal ulang tahun dan hari guru, seluruh murid di kelasnya diundang ke rumahnya. Makan-makan dan nyanyi-nyanyi,” beber juru bicara SMK terbaik di Sumut tersebut.
Sementara sumber lain warga yang ikut mendobrak pintu korban saat kejadian menyebut, ada dugaan RSD mengalami stres.
“Kedua anak kembarnya itu yang kami dengar-dengar hasil bayi tabung. Diduga korban stres karena kedua anaknya agak mengalami keterbelakangan mental,” tambah warga lainya yang tidak mau menyebut nama.
Ada Sisa Minuman Kopi dan Racun Ikan
Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Irsan Sinuhaji mengatakan, tidak ada tanda kekerasan pada pemeriksaan luar korban.
"Dari hasil temukan di TKP (tempat kejadian perkara) pemeriksaan pada bagian luar tubuh korban tidak ada indikasi kekerasan."
"Kita menemukan sisa minuman kopi dan larutan yang kita curigai seperti racun ikan," katanya melalui telepon kepada Kompas.com, Kamis (7/4/2022) pagi.
Irsan menyebutkan, pihaknya telah mendapat izin dari pihak keluarga untuk melakukan autopsi terhadap jenazah ketiga korban. Jenazah ketiganya pun telah dikirimkan ke Rumah Sakit Bhayangkara.
"Hasilnya belum tahu, kita tunggu," terangnya.
Irsan menambahkan, pihaknya juga mendalami permasalahan apa yang sedang terjadi. Namun, dari keterangan awal pihak keluarga mengatakan sedang tidak ada masalah.
"Korban ini guru, cuman terkait dengan hal lain tidak ada. Sementara mengarahnya ke sana (bunuh diri), kita dalami ke sana," beber Irsan. [tum]