Selanjutnya mereka memasang sejumlah seismometer di bawah dasar laut. Tim peneliti juga melakukan pemantauan lokasi dengan menggunakan instrumen sonar.
Beberapa bulan berikutnya, tim dapat merekam ribuan getaran. Ini berasal dari kedalaman 20 hingga 50 kilometer di bawah laut, atau lebih jauh dari perkiraan sebelumnya.
Baca Juga:
Tiga Gunung Api di Sulawesi Utara Berstatus Siaga Level III Setelah Aktivitas Meningkat
Berdasarkan data dan citra yang dibuat, para peneliti dapat melihat gunung api terbentuk di dasar laut. Bahkan gunung itu masih terus bertumbuh. Tim terus melakukan pemantauan dan mengumpulkan data dari kelahirannya.
Para ilmuwan memantau aktivitas 'Bayi' gunung berapi di bawah laut dekat Madagaskar.
Mereka menemukan gunung api dimulai sebagai ruang magma besar di mantel yang berada di bawah kerak.
Baca Juga:
4 Alat Pemantau Aktivitas Gunung Semeru di Stasiun Pemantau Desa Klepu Hilang Dicuri
Lalu pergerakan tektonik memecah batuan jadi memungkinkan magma naik dan membentuk sesuatu seperti tanggul. Inilah yang memunculkan getaran.
Para ilmuwan menjelaskan muntahan gunung berapi menjadi letusan bawah laut terbesar yang pernah tercatat selama ini.
Magma yang keluar dan menuju ke dalam air bisa mendingin dan mengeras dan membuat ketinggian gunung akan terus bertambah.