WahanaNews.ID, Jakarta - Pemikiran tentang Islam itu adalah bagaimana bertingkah laku, beragama tidak dengan marah-marah, dan berpolitik dengan gembira, bersikap kritis tetapi tetap dengan ramah.
Demikian disampaikan Prof. Didik J. Rachbini, dalam sambutan pengantar Bedah Buku "Imajinasi Islam: 70 Tahun Komaruddin Hidayat" yang diselenggarakan di Auditorium Nurcholish Madjid Universitas Paramadina, Selasa (7/11/2023).
Baca Juga:
Berbekal Kitab dan Hikmah Generasi Muda Hadapi Tantangan Masa Depan
Acara yang dimoderatori Dr. M. Subhi Ibrahim ini diselenggarakan oleh Universitas Paramadina bekerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), serta didukung oleh Paramadina Center for Religion and Philosophy (PCRP) dan Paramadina Graduate School of Islamic Studies (PGSI).
Menurut penulis buku, Prof. Komaruddin Hidayat bahwa peradaban ini bermula dari imajinasi, dan imajinasi itu sendiri melampaui bahasa.
"Kelebihan dari Nabi Muhammad adalah nabi yang paling terang benderang, sama halnya dengan agama Islam. Agama merupakan bagian dari peradaban, ketika berbicara agama dipengaruhi oleh mindset sedangkan mindset kita dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Kekuatan manusia bukan terletak pada dirinya, tapi pada kerjasamanya." Katanya.
Baca Juga:
Strategi Komunikasi Politik dalam Menghadapi Kampanye Pilkada 2024
Inisiator Gerakan Indonesia Bahagia, Rani Anggraeni Dewi, MA melihat Komaruddin Hidayat adalah professor zaman now.
"Prof. Komaruddin Hidayat dalam ceramahnya seperti bercerita membuat hati tenang. Ketiga bukunya menggunakan pendekatan wilayah studi psikologi, menggunakan bahasa yang populer, ringan, universal, dan dapat mengakomodir selera banyak orang menyentuh seluruh kalangan." terangnya.
Menurut Rani banyak orang depresi ingin bunuh diri, karena dianggap sebagai jalan menuju kebebasan. Tetapi Rani merasa terbantu dengan buku Komaruddin Hidayat dengan terminologi kematian itu seperti pulang, mudik, atau menyambut panen untuk naik tingkat.