"Setahu saya sudah enggak (dibatasi) lagi," katanya melansir dari CNNIndonesia.com.
Di Indomaret lain yang berada di Jln HOS Cokroaminoto, Ciledug, berjejer tiga merek minyak goreng sawit dari Fitri, Fortune, dan Harumas.
Baca Juga:
Sumatera Bakal Miliki 3 Pabrik Minyak Alternatif Migor
Menariknya, harga minyak yang ukuran dan merek sama diberi harga beda. Dari pantauan harga merek Fitri per 1 liter sebesar Rp20 ribu dan Rp40 ribu untuk 2 liter.
Kemudian, Harumas ukuran 1 liter seharga Rp18 ribu. Adapun merek Fortune ukuran 2 liter seharga Rp 47.500.
Meski stok melimpah, tak tampak ada pembeli yang melirik minyak goreng karena harganya yang mahal.
Baca Juga:
Saat Menjadi Saksi, Pejabat Bea Cukai Ini Beberkan Soal Realisasi Kuota Ekspor CPO Migor
"Mending beli Barco (minyak goreng kelapa), sama-sama mahal," kata salah seorang ibu paruh baya sembali melengos.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal minyak goreng kemasan yang tiba-tiba banjir di ritel modern setelah pemerintah menghapus aturan harga eceran tertinggi (HET) untuk kemasan sederhana dan premium.
Airlangga menjelaskan stok minyak goreng kemasan sebenarnya normal, tidak banjir. Hanya saja, rak di dalam toko yang terbatas seakan-akan memperlihatkan stok minyak goreng berlimpah.