Wahananews ID | Sumur gas milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP), di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Minggu (24/4) sekitar Pukul 09.00 pagi tadi mengalami kebocoran.
Dalam kasus ini, 21 orang pingsan akibat terhirup gas beracun, satu di antaranya bayi berusia 6 bulan.
Baca Juga:
Diduga Korupsi Rp 3,7 Miliar Konstruksi Jalan di Madina, Kejatisu Tahan 2 Pejabat PUPR Sumut
Polda Sumatera Utara kini melakukan penyelidikan terkait kebocoran.
"Kita masih fokus dalam penanganan terhadap masyarakat yang menjadi korban. Untuk kasusnya sendiri masih dalam penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.
Hadi mengungkapkan Polda Sumut sudah menurunkan Tim Puslabfor dan Reserse Krimum ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.
Baca Juga:
BNNK Madina Peringati Hari Anti Narkoba Internasional 2024: Kelurahan Pidoli Dolok dan Desa Barbaran Jae Canangkan Desa Bersinar
"Warga yang berada di sekitar lokasi berhasil dievakuasi menjauh dari PT SMGP. Kita juga sudah menerbangkan dua tim dari Labfor dan Krimum untuk cek TKP," ucap Hadi
Menurut Hadi polisi bersama Pemda setempat telah mengevakuasi 21 orang yang menjadi korban ke RSUD Panyabungan. PT SMGP dibantu personel TNI, Polri, dan Pemkab sudah berhasil menutup kebocoran sumur yang mengeluarkan gas diduga beracun tersebut.
"Langkah awal kita adalah mengevakuasi dan menolong korban, sejauh ini ada 21 orang sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis," jelas Hadi.