Terpisah, Kapolres Madina, AKBP Reza Akbar menyebutkan ada 21 orang yang dilarikan ke RSUD Panyabungan Madina. Mereka mengalami gejala pusing, mual, muntah dan sesak napas.
"Kejadiannya sekitar jam 09.00 WIB tadi. Saat itu pekerja di PT SMGP melakukan aktifitas pengeboran di sumur 2 Welpad T. Tiba-tiba keluar semburan air panas bercampur lumpur di lokasi," kata AKBP Reza kepada CNNIndonesia.com.
Baca Juga:
Korupsi Dana Seleksi PPPK Madina, 6 Tersangka Ditahan Kejati Sumut
Lokasi proyek PT SMGP berada tak jauh dari permukiman warga. Saat itu para korban tengah berada di areal persawahan untuk memanen padi. Dari video yang beredar, semburan lumpur bercampur gas beracun dari pengeboran proyek itu diperkirakan mencapai 20 meter.
PT Sorik Merapi Geothermal Plant sudah berulangkali mengalami kebocoran gas beracun. Pada 25 Januari 2021 silam, pembangunan power plant Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) tersebut juga memakan korban jiwa.
Saat itu, lima orang meninggal dunia dan puluhan lainnya pingsan akibat menghirup gas beracun dari pipa kran isolasi panas bumi proyek tersebut.
Baca Juga:
Diduga Korupsi Rp 3,7 Miliar Konstruksi Jalan di Madina, Kejatisu Tahan 2 Pejabat PUPR Sumut
Kemudian, pada Senin 7 Maret 2022, kebocoran gas beracun dari proyek itu kembali terjadi. Tercatat 58 orang mengalami keracunan gas H2S (Hidrogen Sulfida) dari proyek itu. Seluruh korban mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mengalami mual-mual, pusing dan sesak nafas.
Meski memakan banyak korban, proyek tersebut tetap beroperasi kembali. [tum]