WahanaNews.id | Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan adanya capaian positif dua tahun kinerja pemerintah. Dalam survei yang dipublikasikan Selasa (19/10) tersebut, kinerja bidang hankam mendapat rapor hijau dibandingkan beberapa sektor lain.
Sebanyak 61,3% responden menyatakan, bidang keamanan baik/sangat baik, sementara sedang 24,2%, buruk/sangat buruk 11,8%, dan tidak tahu/tak menjawab 2,4%.
Baca Juga:
Sejarah Panser Ferret Legendaris di Tubuh Militer Indonesia
Hasil ini meningkat dibandingkan survei September 2019 yang sebesar 60,4%, sebelum Prabowo menjabat Menteri Pertahanan. Survei SMRC tersebut digelar pada 15-21 September 2021 dengan melibatkan 1.220 responden. Tingkat kesalahan (margin of error) sekitar 3,19% dan kepercayaan (level of confidence) 95%.
Pengamat Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai kepuasan publik terhadap kinerja dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak lepas dari peranan Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang mendapatkan rapor hijau. Menurutnya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) mampu menyelesaikan persoalan pertahanan dan keamanan di Tanah Air.
"Misalnya terkait modernisasi alutsista (alat utama sistem persenjataan). Kita bicara juga tentang bagaimana menyempurnakan sistem keamanan semesta dengan direalisasikannya komponen cadangan (komcad)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/10/2021).
Baca Juga:
Mengenal Airbus A400M, Pesawat Angkut Militer yang Bakal Dimiliki Indonesia
Khairul menjelaskan pemerintah tidak terlalu fokus pada bidang pertahanan. Sehingga ada banyak hal yang terlewat.
"(Bidang) yang juga mulai diseriusi adalah soal bagaimana membangun basis-basis cadangan logistik strategis (CLS)," tuturnya.
Diketahui saat ini Kemhan tengah membangun cadangan logistik strategi lewat Program Lumbung Pangan (Food Estate) di Kalimantan Tengah (Kalteng). Program ini dilakukan dengan membudidayakan tanaman singkong dengan target lahan sebesar 30.000 ha pada 2020-2021.