WahanaNews.id | Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan warga di wilayah Ambarawa, Kabupaten Semarang, dan Salatiga untuk mewaspadai gempa magnitudo kecil.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa ini merupakan jenis gempa swarm.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Jenis gempa swarm memiliki ciri khas bermagnitudo kecil namun memiliki frekuensi tinggi dan berlangsung dalam periode lama.
"Melihat kejadian yang berlangsung dan data parameter, maka fenomena gempa di Ambarawa dan Salatiga dikategorikan gempa swarm, dimana punya ciri magnitudo kecil tapi frekuensi tinggi dan periodenya lama. Ini kalau terus berlangsung, warga harus waspada khususnya terkait bangunan tempat yang ditinggali. Kalau struktur bangunan lemah maka akan muncul kerusakan seperti yang terjadi di daerah Banyubiru," ujar Daryono.
Pihak BMKG mencatat sudah ada sedikitnya 34 kali gempa di wilayah Ambarawa dan Salatiga sejak Sabtu kemarin hingga Minggu pukul 18.00 WIB.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
"Jadi ini gempa swarm, bukan susulan. Kalau susulan kan ada gempa utama, tapi ini dari pertama sampai yang terakhir karakteristiknya sama, gempa tektonik dangkal. Dari Sabtu kemarin sampai pukul 18.00 WIB saat ini sudah ada 34 kali gempa swarm", jelas Daryono. Seperti dilansir dari WahanaNews.co, Minggu, 24/10/21.
Daryono menuturkan, beberapa penyebab gempa swarm antara lain berkaitan dengan transpor fluida, intrusi (terobosan) magma, atau migrasi magma.
Fenomena tersebut menyebabkan terjadinya deformasi batuan yang berada di bawah permukaan zona gunung api.