Wahana News ID I Terkait banjir ibu kota, pemerintah telah menyiapkan berbagai antisipasi, salah satunya adalah pembangunan bendungan.
Sejumlah daerah di DKI Jakarta sempat mengalami banjir beberapa waktu yang lalu. Fenomena itu tak lepas dari fenomena La Nina yang memicu curah hujan yang lebih tinggi.
Baca Juga:
Ditarget Selesai Akhir 2022, Pembangunan Bendungan Ciawi Dikebut
Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Airlangga Mardjono mengatakan, dua bendungan, yaitu Ciawi dan Sukamahi, adalah salah satu dari sekian banyak upaya mengurangi risiko banjir di DKI Jakarta.
Dipilihnya pada lokasi itu karena ketersediaan lahan di hulu terbatas. Bendungan itu juga tidak multifungsi seperti bendungan lain karena hanya untuk menampung debit air pada hanya musim penghujan.
"Dua bendungan ini sedang berproses. Kendala di sana pada cuaca di Bogor itu curah hujan tinggi. Sehingga ada beberapa periode kegiatan konstruksi tidak efektif. Alhamdulillah sekarang Ciawi itu 91% dan Sukamahi itu sudah 93%," jelasnya, dilansir dari CNBC Indonesia Selasa (16/11/2021).
Baca Juga:
Kelar Tahun Ini, Proyek Bendungan Ciawi Penangkal Banjir DKI Dikebut
Airlangga menjelaskan fungsi dari bendungan ini untuk menahan laju debit air saat curah hujan tinggi di hulu, khususnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Jadi debit air yang besar bisa diperlambat untuk mencapai Jakarta.
Pemerintah sendiri menargetkan pengoperasian dua bendungan itu pada akhir tahun ini. Target ini sebelumnya sempat molor karena masalah dalam konstruksi, di mana seharusnya dapat selesai pada Juli 2021. Namun, karena curah hujan yang tinggi di Bogor, membuat pembangunan dua pembangunan bendungan itu molor.
Dengan adanya dua bendungan itu ditargetkan paling tidak debit banjir dapat berkurang hingga 24%. Bendungan Sukamahi sendiri memiliki volume tampung mencapai 1,68 juta meter kubik. Sementara Bendungan Ciawi 6,06 juta meter kubik.
Adapun nilai investasi bendungan Sukamahi sebesar Rp 447,39 miliar oleh PT Wijaya Karya - Basuki KSO. Sementara bendungan Ciawi senilai Rp 798,7 miliar yang dibangun oleh PT Brantas Abipraya - PT Sac Nusantara KSO. (tum)