WahanaNews.id, Jakarta - Hampir 10.000 bilah kayu berusia lebih dari 1.700 tahun telah ditemukan di Provinsi Hunan, China tengah, memberikan bukti penting untuk studi tentang perkembangan dan pemerintahan daerah tersebut pada zaman kuno, seperti disampaikan para arkeolog setempat.
Bilah-bilah tersebut, yang berasal dari negara Wu pada periode Tiga Kerajaan (220-280 M), ditemukan di reruntuhan kota kuno Dutou, sekitar 13 km dari pusat wilayah Linwu di Kota Chenzhou.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Reruntuhan itu terdiri dari sebuah zona kantor pemerintah, area permukiman, area industri, dan situs pemakaman. Bilah-bilah tersebut ditemukan di dua sumur kuno di zona kantor pemerintah.
Bilah-bilah tersebut, yang biasanya terbuat dari kayu atau bambu, berfungsi sebagai media utama untuk menulis di kalangan masyarakat China kuno sebelum kertas diciptakan dan dipopulerkan. Sejauh ini, lebih dari 300.000 bilah telah ditemukan di China.
Menurut Chen Bin, dari institut peninggalan budaya dan arkeologi provinsi tersebut yang memimpin ekskavasi itu, bilah-bilah tersebut merupakan catatan resmi wilayah Linwu mengenai pembagian administratif, perpajakan, registrasi rumah tangga, pertanian, pertambangan, dan lainnya.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Penggalian kota kuno Dutou dimulai pada 2016.
Chen mengatakan bahwa zona kantor pemerintah, yang dikelilingi oleh parit, berbentuk bujur sangkar dengan sisi-sisi berukuran 100 meter.
Area permukiman terletak di sebelah timur laut, sekitar 300 meter jaraknya, sementara reruntuhan fasilitas peleburan ditemukan di sebelah barat laut, sekitar 10 km dari situs tersebut. Para arkeolog juga menemukan kurang lebih 400 makam.