Wahananews ID | Zainuddin Purba, Anggota DPRD Sumut dari Partai Golkar diduga menghina dan merendahkan profesi wartawan.
Lelaki yang pernah didemo sekelompok massa karena dituduh terlibat kasus asusila ini mengunggah postingan di laman Facebooknya yang sempat viral dan bikin gaduh.
Baca Juga:
Pelaku Pencabulan Anak 12 Tahun Hingga Depresi di Cimahi Diringkus Polisi
Menyadur dari Tribun-medan, adapun unggahan awal yang ditulis Zainuddin Purba berikut ini:
"Para wartawan yang menaikkan berita Agung Ramadhan, Ketua PSI Kota Binjai, pasti kelompok penjilat pantat bandar narkoba. Aku kenal mereka semua," tulis Zainuddin Purba di Facebooknya.
Diketahui, Agung Ramadhan ini adalah Ketua PSI Kota Binjai. Agung Ramadhan dilaporkan seorang wanita ke Polres Binjai, dengan delik aduan pencabulan.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pria Jaket Ojol Penculik Bocah di Serpong Cabuli Korban
Agung Ramadhan dituduh menyaru sebagai dukun, lalu meraba-raba alat vital korbannya.
Setelah kasus Agung Ramadhan mencuat, sejumlah media memberitakan laporan yang dibuat korbannya di Polres Binjai. Atas pemberitaan inilah diduga Zainuddin Purba merasa tidak senang.
Dia lantas membuat unggahannya itu di Facebook hingga bikin gaduh.
Setelah postingan pertamanya ramai dibagikan dan bahkan menuai kecaman dari lembaga pers, Zainuddin Purba yang pernah dituding korupsi saat menjabat sebagai anggota DPRD Kota Binjai ini lantas buru-buru menghapus postingannya itu.
Dia kemudian membuat unggahan terbaru dengan kalimat yang hampir sama, tapi kali ini menyebut wartawan Kota Binjai berkolaborasi dengan bandar narkoba.
"Wartawan yg saya maksud di post saya adalah wartawan Binjai yg berkolaborasi dengan bandar narkoba. Tdk dgn rekan-rekan wartawan diluar Binjai," tulis Zainuddin Purba.
Namun demikian, unggahan itu tetap menuai polemik dan kegaduhan.
Sebab, sejumlah wartawan menilai bahwa postingan Zainuddin Purba itu menggeneralisir semua wartawan yang sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan bandar narkoba. Karena suasana makin gadung, Zainuddin Purba kembali membuat postingan terbaru.
Kali ini postingan permohonan maaf. Adapun isi permohonaan maaf itu berikut ini:
Permohonan Maaf kepd PWI Sumatera Utara dan Organisasi Profesi Wartawan Lainnya.
Mohon maaf kepada rekan2 wartawan luar Kota Binjai,apabila ada kesalahan dan penghinaan dalam tulisan akun FB saya.
Tulisan tersebut,maksud hati dan tujuan hanya kepd oknum Wartawan Binjai yg saya kenal dan saya ketahui bekerjasama dgn para bandar narkoba.
Sekali lagi saya mohon maaf kepd rekan rekan wartawan diluar Kota Binjai, khususnya juga yg tdk bekerjasama dgn para bandar narkoba,dan saya selalu menyadari bahwa rekan2 wartawan sangat banyak membantu dalam tugas tugas kami.
Namun karena saya ketahui ada oknum wartawan Binjai, yg berkolaborasi dgn para bandar narkoba,dalam tulisan tersebut saya terbawa emosi,sehingga maksud dan tujuan secara spesifik kepd wartawan Binjai yg bekerjasama dgn para bandar narkoba,menjadi salah dalam tujuannya.
Demikian saya sampaikan dan terima kasih
Hormat saya
H.Zainuddin Purba SH.
Terkait kasus ini, Tribun-medan.com mengonfirmasi Zainuddin Purba, sosok yang disebut-sebut sempat berseteru dengan Samsul Tarigan, DPO Polda Sumut pemilik diskotek Sky Garden yang merupakan tersangka mafia galian C ilegal.
Saat dihubungi, Zainuddin Purba mengatakan bahwa wanita yang melaporkan Agung Ramadhan bekerja di satu diskotek yang ada di Kota Binjai.
"Sumber berita awalnya dari oknum-oknum. Berkembang sampai kepada rekan-rekan media di Kota Medan. Sumber tersebut yang saya maksud, karena si perempuan kost di tempat yang diduga tempat para pekerja malam di diskotek ilegal pinggiran Kota Binjai," kata Zainuddin Purba melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu (15/5/2022).
Dia mengatakan, dirinya sengaja membuat postingan di media sosial dengan menyebut wartawan penjilat pantat bandar narkoba, karena dalih ada oknum wartawan yang memang membekingi bandar narkoba.
Namun demikian, Zainuddin Purba tidak menjelaskan siapa oknum wartawan yang dia maksud.
"Ada beberapa oknum yang selalu membackup para penjual narkoba, sehingga mereka aman dan tentram sampai saat ini," katanya.
Zainuddin Purba mengatakan, dia tahu siapa bandar narkoba yang diduga dilindungi oknum wartawan itu.
Atas dasar hal tersebut, dia pun membela Ketua PSI Kota Binjai Agung Ramadhan, yang dilaporkan dalam kasus dugaan pencabulan.
Alasan Zainuddin Purba membela terlpor kasus pencabulan itu, karena Agung Ramadhan diklaim sebagai penggiat anti narkoba.
"Saya tahu siapa di belakang para oknum wartawan tersebut, dan AR ini merupakan salah satu penggiat anti narkoba juga," ucapnya.
Ditanya lebih lanjut kenapa dirinya menggeneralisir para wartawan di Sumut ini dengan tudingan menjadi kaki tangan narkoba, Zainuddin Purba lantas minta maaf.
"Mohon maaf saya kepada kalian (wartawan) yang dari luar Kota Binjai, bukan kalian maksud saya," katanya.
Kasus Dugaan Pencabulan
Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Binjai berinisial AG dilaporkan ke Polres Binjai.
Pasalnya, Ketua PSI Kota Binjai itu jadi dukun gadungan lalu diduga cabuli seorang wanita berinisial IAP.
Menurut polisi, aksi dugaan cabul AG, Ketua PSI Kota Binjai dukun gadungan itu bermula pada 16 November 2021 lalu.
Saat itu, AG bertemu korbannya IAP di kafe yang ada di Binjai Supermall. Karena melihat duduk sendiri, AG datang untuk berkenalan dengan IAP. Kala itu AG menyebut IAP terkena guna-guna.
Adapun modus yang dilakukan AG agar dia bisa memegang tubuh IAP yang montok. Lantaran percaya, IAP kemudian menuruti permintaan AG. IAP menyerahkan nomor selularnya pada AG.
Singkat cerita, keesokan harinya IAP bersama dengan temannya menghubungi AG, mengatakan bahwa sudah membawa sebotol air mineral dalam kemasan.
Nantinya, dengan air ini AG bisa menyembuhkan IAP dari guna-guna yang diucapkannya itu.
Dengan cepat, AG yang punya niat mesum langsung berangkat ke rumah IAP dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Saat di sana, AG mengambil sebotol air itu untuk doakan, agar semua mahkluk halus dalam tubuh wanita itu hilang.
Kemudian, IAP diminta membasahi tubuhnya dengan menggunakan sebotol air yang sudah dibacakan ayat-ayat oleh AG.
Sesudah itu, AG meminta IAP untuk masuk ke dalam kamar dengan mematikan lampu. Saat itulah, AG punya niat mesum kepada wanita ini.
Sembari berkelakar, jangan menghidupkan lampu sampai hantunya keluar dari dalam tubuh.
Melihat lampu sudah padam, AG kemudian meraba bagian tubuh wanita ini. Mulai dari perut, payudara dan leher tidak luput dari rabaan AG.
Karena tidak terjadi apa-apa, AG bilang bahwa IAP harus berhubungan badan pada keesokan harinya. Ia meminta, wanita ini berhubungan badan agar dapat menghilangkan semua roh jahat dalam IAP.
Lantaran dibohongi, wanita ini kemudian merasa telah dicabuli oleh AG. Setelah itu ia melaporkan kejadian ini ke Polres Kota Binjai.
Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Rian Permana membenarkan adanya laporan tersebut masuk. Akan tetapi, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut.
"Laporan ini masih kami lakukan penyelidikan dan masih kami dalami," kata dia, melalui sambungan telepon seluler, Jumat (13/5/2022).
Ia mengatakan, sampai dengan saat ini belum ada tindaklanjuti dari laporan tersebut. Sebab, para saksi yang dimintai kedatangannya juga tidak memenuhi panggilan Penyidik Reskrim Polres Binjai.
"Karena sampai saat ini, saksi-saksi belum ada yang hadir untuk memberikan keterangan," ucap dia.
Akan tetapi, pihaknya masih menunggu para saksi untuk datang memberikan keterangan kepada penyidik, agar kasus dapat menemui kejelasan. [tum]