Wahananews ID | Adanya pemberitaan di Samosir yang sudah menjadi konsumsi publik, disebutkan ada seorang wartawan berinsial FS menjadi makelar kasus (markus), kini menjadi pembicaraan hangat dikalangan masyarakat dan para jurnalis .
Dalam berita disebutkan FS menerima uang sejumlah Rp 70 juta (tujuh puluh juta rupiah) untuk membantu kerabatnya yang terjerat kasus judi togel.
Baca Juga:
Aquabike Jetski World Championship 2024 Resmi Dibuka di Danau Toba, Samosir
Beberapa media yang menerbitkan berita, oknum FS disebut mengaku-ngaku sebagai wartawan.
Dari pengakuan pihak tersangka yang merasa dibohongi FS, menguraikan kronologis pemberian uang tersebut kepada beberapa wartawan, Rabu (26/1/2022) di Pangururan.
Berita tersebut menjadi perhatian salah seorang wartawan dan tokoh masyarakat di kabupaten Samosir.
Baca Juga:
Dinas Ketapang dan Pertanian Samosir Lakukan Rapit Test Residu Pestisida Anggur Shine Muscat, Ini Hasilnya
Menjadi tanda tanya isi berita tersebut, sekaligus rasa kekecewaan atas pemberitaan karena dapat membuat warga Samosir menjadi bertanya-tanya dan tidak menguraikan infomasi yang aktual.
"Jangan buat masyarakat bertanya-tanya dan menduga-duga lah, wartawan dengan inisial FS itu saya rasa bukan satu orang di Samosir,”
“Itukan membuat yang merasa inisial FS itu bisa tersinggung dong? Inisial FS itu ada di lain kecamatan yang berbeda, boleh jadi nanti mereka menduga bahwa wartawan yang didaerahnya itu yang berbuat dan markus,”
“Bisa saja masyarakat tidak suka dengan inisial FS didaerahnya, serta dapat memanfaatkan situasi ini untuk menghempang yang berinsial FS agar tidak melakukan tugas sebagai sosial kontrol," ujar Edwin Simbolon yang juga salah satu wartawan di kabupaten Samosir, Sabtu (29/01/2022).
Ia menerangkan bahwasanya didalam berita tersebut FS diduga mengaku wartawan dan diduga melakukan “markus” tidak ada dikonfirmasi.
“Inisial FS-FS yang lain akan bingung mau jelaskan apa terkait berita itu. Jadi saya harap, agar kasus ini terang benderang, dan tidak membingungkan masyarakat di kecamatan lain di kabupaten Samosir, ayo pihak korban maupun keluarga pelaku jika merasa keberatan dan merasa dirugikan akan tindakan oknum-oknum yang tak bertanggung jawab, silahkan buat laporan pada pihak terkait agar ditindak lanjuti,”
“Kasihan dong dengan wartawan-wartawan yang Inisial FS yang tinggal di kecamatan lain. Boleh jadi FS yang diduga wartawan itu tugas di Samosir namun tinggal di luar kabupaten Samosir dan masyarakat Kabupaten Samosir banyak yang tidak mengenal wartawan tersebut," tambah Edwin.
Dia mengharapkan agar janganlah membentur-benturkan pihak kepolisian dengan inisial FS dan jurnalis.
Menurutnya pihak kepolisian sudah menjalankan tugasnya dengan baik, para pelaku sudah di tahan di rumah tahanan (rutan) dan sudah ditangani pihak Kajari Samosir, karena berkasnya sudah P-21 dari pihak Kepolisian.
"Polisi menangkap pelaku judi togel lalu diproses, dan jika sudah kuat pelaku dinyatakan bersalah, maka pihak pengadilan lah yang melanjutkan apa keputusan nantinya pada pelaku. Dan juga pada salah satu jurnalis yang bertugas di Samosir, berita tersebut mengatakan bahwa telah mencoreng profesi jurnalis,”
“Kita mau tanyakan apa sudah ada laporan dan bukti bahwa yang berbuat mafia kasus itu seorang wartawan?”
“San apa yang mau diusut sampai tuntas jika tidak ada laporan pada pihak kepolisian yang merasa dibohongi atau dipermainkan dalam masalah pemberian uang Rp 70 juta,” tukasnya.
Edwin meminta agar diusut tuntas serta mengajak komunitas jurnalis melaporkan.
“Jika sudah jelas FS yang mengaku-ngaku wartawan pelakunya dan beliau kenal, ayo dampingi dulu pihak yang merasa dirugikan membuat laporan, baru jika jelas pelakunya FS wartawan yang bertugas di Kabupaten Samosir dan sah terbukti, bukan saja wartawan di Samosir saja yang akan mengutuk perbuatannya, namun kemungkinan wartawan yang ada di seluruh indonesia," tambahnya.
Dalam pemberitaan itu, wartawan mengucapkan agar Kapolres Samosir mengusut tuntas aliran dana yang Rp 70 juta.
“Bagaimana Kapolres Samosir menelusuri sementara laporannya tidak ada,” bebernya.
Dia juga mengatakan agar jeli melihat situasi. Polri khususnya Polres Samosir saat ini sedang membangun citra kepolisian yang baik.
"Ayo kita buat kabuapten Samosir ini lebih baik dengan pemberitaan yang tidak membuat pembaca menduga-duga,”
“Jika ada pengaduan masyarakat saya rasa Polres Samosir akan cepat menindak lanjutinya," tutup Edwin Simbolon. [tum]