WahanaNews.ID | Cristalino David Ozora alias David menyita perhatian usai mengalami penganiayaan dari Mario Dendy Satrio hingga babak belur pada awal pekan lalu.
David kini terbaring di rumah sakit, sementara Mario dan rekannya yang terlibat aksi ini, Shane Lukas Routa Pangondian Lumbantoruan (SLRPL), ditetapkan sebagai tersangka. Mereka ditahan di kantor Polres Metro Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Sahroni Desak Polisi Usut Temuan PPATK Dugaan Aktivitas Keuangan Ilegal Ivan Sugianto
Pelaku menggunakan mobil Jeep Rubicon dengan pelat palsu saat hendak menghakimi David. Mario juga kerap memamerkan gaya hidup mewah atau flexing di media sosial salah satunya menggunakan motor Harley-Davidson.
Publik kemudian menyoroti ayah Mario yang merupakan pejabat di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo.
Sementara itu, ayah David merupakan petinggi di Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
Baca Juga:
Skandal Pengusaha Surabaya Terbongkar, PPATK Sita Rekening Ivan Sugianto Usai Intimidasi Siswa SMA
Berikut fakta-fakta terbaru kasus penganiayaan David:
Mario akui tendang David dan menyesal
Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) menyebut Mario telah menendang bagian perut David pada 20 Februari lalu dan menyesali tindakan itu.
"Iya dia ngaku [nendang perut dan kepala]," ujar Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat dihubungi, Sabtu (25/2).
Nurma mengatakan Mario menyesali atas perbuatannya terhadap David.
"Pas kemarin aku tanya 'kamu nyesel?' 'ya nyesel lah bu'," kata dia.
Mario ingin minta maaf ke David
Kuasa hukum Mario, Dolfie Rompas, mengatakan kliennya ingin meminta maaf kepada David Ozora terkait kasus penganiayaan itu.
"Ya, dia sangat ingin menyampaikan maaf ya karena mungkin dia sadari hal itu," kata Dolfie saat mendampingi Mario menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (25/2).
Namun, Mario tak bisa menyampaikan maaf itu secara langsung karena terhalang proses hukum yang tengah dijalani.
Polres Jaksel periksa AG
Dalam kasus penganiayaan itu, tak hanya Mario dan Shane, tetapi juga pacar Mario, AG.
Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) memeriksa AG (15) terkait kasus penganiayaan tersebut.
"Iya masih diperiksa," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Sabtu.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan penyidik masih mengumpulkan fakta-fakta dan bukti.
Ia enggan berandai-andai soal kemungkinan penetapan AG sebagai tersangka.
"Dalam penyidikan kami tidak boleh berandai-andai, faktanya akan kumpulkan dan kami dalami," ucap Ade.
SMA Tarakanita beri sanksi ke AG
AG juga sebelumnya mendapat sanksi dari SMA Tarakanita I Jakarta, tempat ia belajar.
Pihak SMA Tarakanita I membenarkan perempuan berinisial AG adalah siswi di kelas X dari sekolah itu.
"Bahwa terhadap siswi yang bersangkutan telah diambil tindakan sesuai aturan sekolah dan dengan memperhatikan undang-undang terkait, antara lain tentang, perlindungan anak," ujar Kepala SMA Tarakanita I, Sr Pauletta, dalam pernyataan resmi, Jumat (24/02/23).
Menurut laporan, AG berperan memancing David memberi alamat dengan alasan ingin mengambil kartu pelajar.
David kemudian dibawa ke sebuah lokasi di Pesanggrahan dan menjadi korban tindak kekerasan.
Shane provokasi Mario aniaya David
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan Shane memprovokasi Mario untuk menganiaya David.
Ade menjelaskan kronologi sebelum aksi penganiayaan. Menurut dia, insiden itu bermula setelah Mario mendapat informasi dari teman perempuannya, APA, pada 17 Januari. APA memberi tahu AG mendapat perlakuan tak baik dari David.
APA menjadi nama sekaligus saksi baru yang muncul terkait kasus penganiayaan ini.
Mario lalu mengonfirmasi kepada AG. Kemudian, pada 20 Januari ia menghubungi Shane. Shane saat itu menanyakan kondisi Mario.
"Akhirnya tersangka MDS emosi, kemudian tersangka S menjawab 'gua kalau jadi lu, pukulin aja. Itu parah, Dan'," kata Ade pada Jumat.
Kondisi David membaik tapi perlu perawatan
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani menjenguk David yang tengah dirawat di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan, pada Sabtu (25/02/23).
Dalam kunjungan ini, ia mengaku mendapat keterangan dari dokter terkait kondisi terbaru David.
"Dokter menyampaikan keadaan David lebih baik dibanding hari pertama perawatan. Namun, proses observasi perawatan David masih panjang," kata Sri Mulyani, seperti dikutip dari unggahan dia di Instagram.
Sementara itu, pihak keluarga David juga mengatakan saat ini tim dokter yang menangani korban penganiayaan itu fokus untuk mengurangi pembengkakan di kepala.
Para menteri hingga Yenny Wahid jenguk David
Sri Mulyani, Yenny Wahid, hingga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terpantau mengunjungi David di RS Mayapada.
Dalam unggahan di Instagram, Ani sapaan akrab Menkeu RI itu merasa pilu setelah mengetahui kondisi David secara langsung.
"Sungguh pedih dan remuk hati melihat kondisi David akibat penganiayaan yang kejam dan keji," kata dia.
Sementara itu, anak presiden ke-5 Indonesia, Yenny Wahid, meminta publik mendoakan kesembuhan David usai berkunjung.
Pada Rabu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga menengok David di rumah sakit.
Dalam unggahannya di Twitter, ia tampak berada di dekat David dan memegang kepalanya.
"Anak kader, anakku juga. Catat ini," cuit Yaqut.
LBH Ansor minta David dilindungi LPSK
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menerima pengajuan perlindungan terhadap David.
Permintaan itu diajukan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor.
"Kedatangan pendamping korban dari LBH Ansor bermaksud mengajukan permohonan perlindungan terhadap korban dan beberapa orang saksi yang mengetahui aksi kekerasan itu," kata Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo melalui pernyataan resmi.
Namun, hingga kini LPSK belum bisa bertemu dengan sang ayah maupun korban menyusul kondisi David yang masih dirawat di RS.
KemenPPA minta hak David terpenuhi
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Nahar, meminta agar pemenuhan hak David sebagai korban penganiayaan bisa terpenuhi.
Nahar mendatangi Polres Jaksel untuk memastikan proses penanganan kasus penganiayaan David sesuai proses perundang-undangan.
"Karena ini korbannya adalah usia 17 tahun dan itu masuk kategori anak, maka pemenuhan hak korbannya juga bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," kata Nahar di Polres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (25/2).
Menkeu copot Rafael
Sri Mulyani resmi mencopot Rafael buntut kasus penganiayaan anaknya, Mario, terhadap David.
Pencopotan itu dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Di dalam rangka Kementerian Keuangan mampu melakukan pemeriksaan, maka mulai hari ini, saudara RAT saya minta dicopot dari tugas dan jabatannya," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat.
Rafael Mundur, DJP belum terima surat
Rafael kemudian mengundurkan diri sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan II dan status Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemenkeu.
Pengunduran diri terungkap dalam surat terbuka yang ia tulis dan beredar di media sosial.
Dalam surat itu, Rafael juga mengaku siap menjalani proses hukum yang berlaku atas penganiayaan Mario.
Namun, DJP menyatakan belum menerima surat pengunduran diri Rafael.
"Meskipun surat terbuka pengunduran diri Sdr. RAT sudah beredar di publik, secara resmi Direktorat Jenderal Pajak belum menerima surat pengunduran diri yang bersangkutan," ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Neilmaldrin Noor dikutip CNN, Jumat (24/02/23).
Gandeng KPK dan PPATK telisik harta Rafael
Kementerian Keuangan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi hingga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memeriksa harta Rafael.
Menurut laporan harta kekayaan penyelenggaraan negara (LHKPN) jumlah kekayaan ayah Mario mencapai Rp56 miliar dan tak punya utang.
Inspektur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh mengatakan pihaknya sudah melakukan penyelidikan awal soal harta Rafael pada 23 Februari. Pemeriksaan, lanjutnya, masih berlangsung.
"Kami juga kerja sama dengan instansi terkait seperti KPK, PPATK, dan yang lainnya," kata dia di Kantor Pusat DJP Kemenkeu, Jakarta Selatan, pada Jumat.
Sementara itu, KPK bergegas bergerak mengusut harta kekayaan Rafael. Lembaga anti rasuah ini juga menyatakan tak menutup kemungkinan memanggil ayah Mario.
"Sudah bergerak, saya sudah periksa," jata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan.
Ia juga mengatakan harta kekayaan Rafael dan profilnya tak cocok.[zbr/CNN]