Wahananews ID | Baru-baru ini, Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN) Institut Teknologi Bandung (ITB) meluncurkan produk sabun pembersih najis Natura, Selasa (29/3) di ITB, Bandung.
Sabun pencuci najis ini disebut hadir untuk memudahkan pembersihan najis pada tubuh dan pakaian saat seseorang bersentuhan dengan barang najis.
Baca Juga:
Kasus Plagiarisme, Sejumlah Akademisi Berakhir Gelarnya Dicabut
Sabun ini mengandung kaolin, bahan tanah liat asli Indonesia yang dapat dicampurkan pada sabun untuk membantu menyucikan najis.
Sabun pembersih najis memiliki beberapa kelebihan dibanding sabun biasa, di antaranya mengandung unsur tanah berupa 20 persen kaolin yang mampu membersihkan najis, dan mengandung nanoemulsi Vitamin E yang berperan menutrisi dan melembapkan kulit.
Selain itu, sabun ini juga dirancang dengan formula aman untuk seluruh jenis kulit sehingga anti iritasi, tidak meninggalkan residu dan ramah lingkungan, serta telah tersertifikasi halal dari MUI dan berizin edar BPOM RI.
Baca Juga:
ParagonCorp Bersama ITB Dukung 'Limitless Education' Bagi Anak Muda
Direktur PPNN ITB, Heni Rachmawati menjelaskan latar belakang dibuatnya sabun ini adalah dalam rangka menjawab tantangan produk yang bisa digunakan untuk menyucikan dari najis. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim belum menghasilkan produk seperti ini yang halal dan juga tersertifikasi.
"Sebagai dosen dan juga peneliti, kami dari ITB memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan penelitian tersebut. Ini adalah hasil riset kami selama kurang lebih 6 bulan, karena perlu waktu untuk optimasi formula dan uji stabilitas," ujar Heni pada Rabu (30/3), seperti dikutip laman resmi ITB.
Sebelum diproduksi, sabun pembersih najis telah melewati penelitian yang berbasis pada optimasi, pengecekan parameter, penyesuaian terhadap standar pembuatan sabun yang berlaku, diukur efektivitasnya dengan berbagai macam pengujian yang tidak murah dan mudah, misalnya uji mikroba, dan karakterisasi material.
Lebih lanjut, Heni menjelaskan tantangan membuat produk sabun ini terdapat pada kandungan nanoemulsi dan partikel-partikel lain yang harus menyesuaikan kondisi tubuh manusia.
Sabun biasa disebut lebih mudah dibuat, akan tetapi sabun pembersih najis memiliki komponen nanoemulsi dari vitamin E, dan bahan-bahan lain.
"Bahan-bahan ini harus diperhatikan kompatibilitasnya dan ketersatuan komponen dalam sabunnya. Karena sabun ini memiliki PH yang tinggi maka kami buat PH yang aman untuk kulit antara 5-6.5," jelasnya.
Selain itu, sabun Natura ini juga mengandung unsur kaolin yang memiliki partikel padat seperti serbuk berukuran cukup besar dalam skala mikrometer. Kaolin bersifat mudah mudah mengendap dan jumlahnya cukup banyak yaitu 20 persen.
"Tantangan terbesarnya adalah menghomogenkan partikel kaolin agar tidak mengendap. Untuk membuat homogen ini perlu ada optimasi suspending agen yang juga kompatibel, aman, dan ekonomis. Jadi pencarian jenisnya menjadi tantangan, beserta konsentrasinya, dan ketahanan menyuspensi kaolin dalam jangka waktu yang lama," tutur Heni. [tum]