WahanaNews.ID | Polisi telah mengidentifikasi sosok pelaku yang melakukan aksi penipuan berkedok ganti QR Indonesian Standard (QRIS) di kotak amal masjid.
"Iya sudah teridentifikasi ditangani Dit Reskrimsus," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa (11/4).
Baca Juga:
Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah Indonesia Sebut Transaksi Digital Mempercepat Distribusi UMKM
"Siang ini kami sampaikan sama dengan Dirreskrimsus," sambungnya.
Kendati demikian, Trunoyudo belum mau membeberkan identitas pelaku tersebut. Ia hanya membenarkan bahwa pelaku penempelan barcode QRIS diwilayah Jaksel sama dengan yang terjadi di Masjid Istiqlal.
"Iya (satu pelaku dan orang sama yang sama)," ucap dia.
Baca Juga:
BI Sulut Jadi Sponsor Utama Ajang Pemilihan Putra Putri Bitung 2024
Aksi penipuan ini terjadi di sejumlah wilayah, mulai dari Jakarta hingga Bintaro, Tangerang Selatan.
Modus ini awalnya terungkap dari video rekaman CCTV yang beredar di media sosial.
Dalam video itu, terlihat seorang pria diduga tengah mengganti barcode QRIS di Masjid Nurul Iman, Blok M, Jakarta Selatan.
Setelah dilakukan penyelidikan, diduga aksi serupa juga terjadi di sejumlah masjid di wilayah Jakarta Selatan. Sejauh ini, diduga aksi tersebut dilakukan oleh satu orang.
"Sementara kami duga masih satu orang yag sama, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kami identifikasi," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy, Senin (10/4).
Kasus serupa juga terjadi di Masjid Istiqlal. Wakil Ketua Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Jakarta Abu Hurairah mengungkapkan ada sekitar 50 stiker barcode QRIS palsu yang ditemukan oleh petugas.
Abu menyebut stiker barcode QRIS palsu itu ditemukan sekitar tiga hari lalu. Kata dia, pengurus Masjid Istiqlal langsung melapor kepada bank usai mengetahui peristiwa tersebut.
"Ada petugas kita yang curiga. Kok ada tulisan restorasi masjid. Ada sekitar 50," ucap Abu.
DPR desak tangkap komplotan
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Habiburokhman mengecam aksi penipuan dengan mengganti barcode QRIS di kotak amal masjid di sejumlah wilayah.
Habiburokhman mendesak aparat segera menangkap para pelaku. Ia curiga tindakan ini pun dilakukan secara bersama-sama atau berkomplot.
"Kami minta aparat penegak hukum bergerak cepat tangkap para pelakunya. Saya khawatir tindak pidana ini bukan pertama kali dilakukan dan sepertinya dilakukan dengan melibatkan komplotan," kata dikutip CNN, Selasa (11/4).
Ia mengaku sangat prihatin dengan kejadian ini, menurutnya pelaku seakan memanfaatkan watak masyarakat yang gemar memberi.
"Kita tentu prihatin sekali, ini tindak pidana yang sangat keji," ujar dia.
Habiburokhman pun meminta kepada para pengurus masjid lebih waspada. Ia mengimbau kepada pengurus masjid agar secara rutin memeriksa stiker QRIS mereka agar kejadian serupa tidak terulang kembali.[zbr]