Wahananews ID | Melansir Reuters Senin (2/5/2022), pejabat dan ilmuwan di negara Afrika Selatan melaporkan gelombang kelima pandemi ini datang lebih awal dari prediksi sebelumnya. Hal ini menyusul dengan adanya peningkatan virus yang berkelanjutan selama 14 hari terakhir.
Afrika Selatan saat diketahui ini tengah mengalami lonjakan penyebaran kasus Covid-19 gelombang kelima. Adapun kasus baru ini didorong oleh subvarian BA.4 dan BA.5 Omicron.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
Padahal, negara ini baru saja keluar dari gelomang keempat pada Januari lalu. Afrika Selatan sebelumnya memprediksi gelombang kelima akan muncul pada Mei atau Juni, awal musim dingin di belahan bumi selatan.
Menteri Kesehatan Joe Phaahla, mengatakan meskipun jumlah pasien rawat inap bertambah, namun sejauh ini belum terlihat lonjakan pasien di unit perawatan intensif. Adapun pada tahap ini, otoritas kesehatan belum disiagakan terhadap ancaman varian baru.
Spesialis penyakit menular Richard Lessells mengatakan berkurangnya kekebalan dari gelombang sebelumnya dapat berkontribusi pada lonjakan kasus baru yang lebih awal dari perkiraan.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
Menurutnya, naiknya kasus yang diakibatkan subvarian BA.4 dan BA.5 Omicron menunjukkan bahwa subvarian tersebut jauh lebih 'unggul' dibandingkan dengan subvarian BA.2.
Namun, sejauh ini tidak ada tanda bahwa BA.4 dan BA.5 menimbulkan gejala yang jauh lebih parah.
Perlu diketahui, Afrika Selatan telah melaporkan lebih dari 3,7 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 100.000 kematian selama pandemi. Pada hari Kamis, kantor WHO Afrika menandai peningkatan infeksi Afrika Selatan sebagai pendorong utama peningkatan kasus COvid-19 di benua Afrika. [tum]