”Peningkatan kapasitas pendamping wisata edukasi, budidaya tanaman bunga dan obat, mengimplementasikan kultur jaringan, hingga menciptakan inovasi lain dalam pertanian, kami senang bisa bekerja sama dengan BPODT dan semoga bisa kita laksanakan dengan baik,” katanya.
Kegiatan ini dikembangkan sebagai upaya perlindungan khususnya tanaman langka dan endemik dikawasan Toba pada lahan 7 hektar.
Baca Juga:
Dirut BPODT temu pers akhir Tahun 2024 dengan Forum jurnalis Pariwisata (FORLISPAR)
”Kita harapkan nanti bisa masyarakat sekitar bisa terlibat, sehingga arboretrum kita menjadi wisata edukasi botani rujukan dari beberapa sekolah dan perguruan tinggi, dan akan mencoba mengembangkan banyak spesies tanaman dengan dengan teknologi kultur jaringan sebagai peluang ekonomi baru,” tutup Jimmy. [tum]