“Diduga karena mahalnya biaya politik menjadi Kades, korupsi anggaran desa kerap saja terjadi. Kuat dugaan ada keterlibatan aparat pemerintah dan KPPS saat proses pemungutan dan penghitungan suara, penyidik diharap membongkar dugaan paktek gratifikasi hingga terjadinya korupsi di Desa Girimukti,” harap Agustinus.
Ditambahkan juga, informasi, dokumen dan data-data pendukung seperti foto dan video, terjadinya dugaan korupsi yang dilakukan oleh mantan Kades H. Asep Sugilar, terkait dugaan pekerjaan fiktif dan pekerjaan yang tidak sesuai spek sudah diserahkan kepada pihak penyidik. Diantaranya, pekerjaan pemeliharaan jalan yang dialihkan dan dijual pada pihak lain.
Baca Juga:
Terkait Korupsi KA, Kejagung Periksa Tiga Mantan Kepala BTP Sumbangut
Pekerjaan pemeliharaan monument/gapura/batas desa yang diduga anggarannya di mark up sekitar Rp. 24 juta, mangkraknya pekerjaan jalan di RW 07 sekitar Rp. 68 juta dan viralnya sebuah tambakan atau tanggul yang baru saja selesai sekitar satu minggu sudah jebol/amblas juga diduga akibat kurangnya mutu material dengan anggaran sekitar Rp. 130 juta.
Sepertinya banyak warga yang geram, tambah Agustinus, bahkan informasi yang kami terima berupa video, warga dan karang taruna melakukan protes di kantor Desa Girimukti, terkait anggaran Karang Taruna, Guru Ngaji dan Guru Paud yang belum dibayarkan oleh mantan kepala desa tersebut.
Ambulance desa Girimukti yang masih digunakan mantan Kades Girimukti untuk kepentingan pribadinya, parkir dihalaman rumahnya. (foto/BP2 Tipikor)
Baca Juga:
Korupsi Tata Niaga PT Timah, 3 Eks Kadis ESDM Babel Dituntut 6 Hingga 7 tahun Penjara
“Kami harap aparat penegak hukum peka atas apa yang terjadi di Desa Girimukti. Kami menduga tindakan mantan Kades sangat diluar batas. Bahkan informasi yang juga sudah saya berikan kepada penyidik, mobil ambulance yang diperuntukan untuk warga Desa Girimukti masih saja digunakan mantan Kades untuk keperluan usahanya dan di parkir di halaman rumahnya,” terang Agustinus, sambil menunjukan foto-foto.
Agustinus menghimbau, warga Desa Girimukti untuk tidak takut dan lebih kritis mengawasi penyerapan anggaran dana desa, APBD Pemkab Bandung Barat, termaksud para penyelenggarannya.
“Kami mengapresiasi atas kepercayaannya untuk menindaklanjuti laporan warga. Namun saya menghimbau kepada warga Girimukti, khususnya kaum milenial di Kabupaten Bandung Barat untuk berani dan kritis mengawasi penyerapan anggaran dana desa dan APBD Pemkab Bandung Barat, termaksud kinerja Para Pejabatnya,”