Wahananews ID | Kantor Berita Harian Waspada daerah Sumatera Utara melaksanakan Rapat Kerja (Raker) Ke-VII, di Kafe Bhinneka, Tarutung, Sabtu (12/3/2022).
Dalam Raker kali ini, harian Waspada Sumut mengulas isu tentang perubahan iklim yang berdampak pada bencana alam banjir. Hal ini juga akibat penebangan dan penggundulan hutan sembarangan dan tidak beraturan.
Baca Juga:
Polda Sulteng Soal Tambang Ilegal PT PBS di Sungai Bou Donggala: tidak Tertangkap Basah Saat Beroperasi
“Akhir-akhir ini perubahan iklim seperti banjir di Kabupaten Serdang Bedagai, selama lebih kurang 2 bulan, pemerintah tidak dapat berbuat dalam hal penanggulangan. Masyarakat hanya dapat pasrah, maka sebagai Wartawan Waspada seharusnya hadir ditengah-tengah pemerintah dan masyarakat,” ujar Redaktur Harian Waspada, David Swayana.
Dipaparkan, dalam kajian tentang penebangan pohon di luar kawasan hutan baru-baru ini, penebangan pohon adalah aktivitas penebangan terhadap pohon yang dilakukan untuk memanfaatkan seluruh bagian pohon yang berkayu. Aktivitas penebangan pohon ini dilakukan dengan menggunakan peralatan mesin, seperti gergaji, agar mendapatkan bagian pohon yang pas atau sesuai.
Dampak menebang pohon bagi lingkungan
Baca Juga:
Pakar Ungkap Gegera Sampah Plastik Cemari Laut RI, Negara Rugi Rp225 Triliun per Tahun
Dilansir dari situs Pusat Krisis Kesehatan - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menebang pohon sembarangan menimbulkan dampak bagi lingkungan.
Contoh mengenai dampak menebang pohon bagi lingkungan, yakni punahnya keanekaragaman hayati.
Menebang hutan sembarangan bisa menyebabkan keanekaragaman hayati menghilang, menurun, bahkan punah.