“Para binatang yang menggunakan pohon sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung, ikut terkena dampaknya pula,” ungkapnya.
Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Utara, Ir. Poltak Pakpahan menyikapi tujuan Rapat Kerja tersebut, wartawan Waspada mendukung program kerja yang sifatnya membangun lingkungan hidup dan Poltak merasa miris melihat terjadinya kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan dan penambangan sembarangan.
Baca Juga:
Polda Sulteng Soal Tambang Ilegal PT PBS di Sungai Bou Donggala: tidak Tertangkap Basah Saat Beroperasi
Poltak menyampaikan persoalan terjadinya penebangan kaya akibat mudahnya mendapatkan izin dari dinas terkait dan seakan-akan tidak mengedepankan dampak buruknya.
Sementara itu Kapolres Tapanuli Utara AKBP Ronald Sipayung, menyambut baik kegiatantersebut.
Ronald mengharapkan program kerja ini sangat mendukung apalagi disaat ini negara telah dilanda beragam bencana. Seperti saat ini covid-19, omicron, banjir, longsor yang membuat menderita.
Baca Juga:
Pakar Ungkap Gegera Sampah Plastik Cemari Laut RI, Negara Rugi Rp225 Triliun per Tahun
Terkait penebangan yang terjadi saat ini terjadi, Polisi tidak dapat berbuat pencegahan, alasannya setelah terjadi cek dan kroscek ternyata penebangan tersebut mempunyai izin sekalipun itu daerahnya dapat merusak lingkungan.
“Maka dengan hal tersebut media harian Waspada dapat mendukung tugas-tugas kepolisian disegala sektor dalam pemberitaan informasi yang akurat,”ungkapnya.
Acara dihadiri Kepala Biro Harian Waspada se-Sumatera Utara, Ketua Panitia kegiatan Kepala Biro Tapanuli Utara Parlindungan Hutasoit, Ketua DPRD Taput Ir. Poltak Pakpahan, Kapolres Tapanuli Utara, AKBP Ronald Sipayung.