"Dia bilang, 'Sudah kosong gitu gimana saya mau hidup,' katanya. Saya bilang, gampanglah mau hidup gampang yang penting lu minggir dulu," kata Hendriyan mengulang ucapannya saat itu.
Saat Branch teriak histeris, Hendriyan sempat membawa anak itu ke tempat yang lebih aman. Dia mengarahkan ke tempat indekos karyawan bengkel orangtuanya itu.
Baca Juga:
RS Polri Identifikasi Jasad Korban Glodok Plaza Melalui Pemeriksaan Jaringan Otot Rambut
Hendriyan menambahkan, korban di dalam ruko itu sempat menggedor pintu bengkel dan berteriak minta tolong.
Saat api sedang membara, warga yang sudah berkumpul di depan lokasi mengetahui bahwa korban masih berada di dalam ruko.
Mereka bahkan berteriak meminta pertolongan untuk dibukakan pintu rolling door.
Baca Juga:
Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Glodok Plaza, Standar Keamanan Didalami
"Warga tahu (korban masih di dalam), kedengeran mereka minta tolong. Tapi bagaimana, api besar. Mereka gedor-gedor rolling door juga kedengaran," kata dia.
Namun, ujar dia, kondisi api yang besar dan tidak adanya sumber air untuk memadamkan api membuat warga kesulitan menolong.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya mendapat laporan kebakaran pada pukul 02.37 WIB dan langsung mengerahkan tim ke lokasi kejadian.