Meski begitu, Soedirman berhasil benegosiasi dengan pemerintah Jepang agar tetap bisa mengajar anak-anak pribumi walaupun dengan perlengkapan terbatas.
Karena keterlibatan yang aktif itu Soedirman akhirnya diangkat sebagai ketua Dewan Karesidenan bentukan Jepang pada tahun 1944.
Baca Juga:
Berikut Sejarah Pilkada Serentak di Indonesia
Pada tahun yang sama ia juga bergabung dengan prajurit PETA dan menempuh pendidikan militer.
Soedirman juga sempat menjabat sebagai Komandan PETA.
Jelang masa kemerdekaan atau tepatnya ketika peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang awal Agustus 1945, Soedirman diperintahkan langsung oleh Soekarno untuk memimpin perlawanan terhadap Jepang di Jakarta.
Baca Juga:
RSCM Jakarta Catat Seejarah, Sukses Operasi Pasien Pakai Teknologi Robotik
Namun, Soedirman menolak hal tersebut karena mengaku belum terbiasa dengan lingkungan Jakarta.
Ia justru menawarkan diri untuk memimpin pasukan di Kroya.
Setelah BKR terbentuk, Soedirman pun turut menjadi bagian di dalamnya.