Lebih lanjut, Heni menjelaskan tantangan membuat produk sabun ini terdapat pada kandungan nanoemulsi dan partikel-partikel lain yang harus menyesuaikan kondisi tubuh manusia.
Sabun biasa disebut lebih mudah dibuat, akan tetapi sabun pembersih najis memiliki komponen nanoemulsi dari vitamin E, dan bahan-bahan lain.
Baca Juga:
Kasus Plagiarisme, Sejumlah Akademisi Berakhir Gelarnya Dicabut
"Bahan-bahan ini harus diperhatikan kompatibilitasnya dan ketersatuan komponen dalam sabunnya. Karena sabun ini memiliki PH yang tinggi maka kami buat PH yang aman untuk kulit antara 5-6.5," jelasnya.
Selain itu, sabun Natura ini juga mengandung unsur kaolin yang memiliki partikel padat seperti serbuk berukuran cukup besar dalam skala mikrometer. Kaolin bersifat mudah mudah mengendap dan jumlahnya cukup banyak yaitu 20 persen.
"Tantangan terbesarnya adalah menghomogenkan partikel kaolin agar tidak mengendap. Untuk membuat homogen ini perlu ada optimasi suspending agen yang juga kompatibel, aman, dan ekonomis. Jadi pencarian jenisnya menjadi tantangan, beserta konsentrasinya, dan ketahanan menyuspensi kaolin dalam jangka waktu yang lama," tutur Heni. [tum]