Dituturkanya, saat memasuki lokasi pertama, Nurul, salah seorang yang mengaku pemilik galian mengatakan, bahwa kegiatan galian tersebut sudah berjalan sekitar dua setengah bulan.
Menurutnya saat ini izinnya sedang diurus. Anehnya saat ditanya berapa luasan lahan tersebut, Nurul tidak bisa menjelaskan secara rinci.
Baca Juga:
Berpendidikan Mentereng, Ini Profil 3 Direksi PT Timah yang Kini Berstatus Tersangka
Menurutnya, lokasi galian luasnya sekitar 4,5 ha dan ia menjelaskan bekas galian yang ada didekat lokasi lahannya merupakan bekas galian milik oknum Kades.
“Saya mau menghentikan kegiatan ini, asalkan semua galian juga ikut dihentikan,” kata Nurul.
Menanggapi maraknya galian diduga ilegal, Saeful warga sekitar galian menjelaskan, akibat banyaknya aktivitas galian, mereka kini sulit mendapatkan air bersih sehingga memperdalam pipa air bawah tanah untuk mendapatkan air bersih.
Baca Juga:
Terbongkar, Ini Sosok yang Bekingi Aksi Korupsi Rp 271 Triliun Harvey Moeis
Aktivitas penambangan Galian C diduga ilegal. (foto/LAI)
Tak hanya itu, puluhan kendaraan truk yang hilir mudik mengangkut hasil galian berupa batu sirtu sangat mengganggu.
“Akibat galian ini, warga banyak yang mengeluh. Sumur tidak ada airnya. Harapan kami kegiatan ini di tutup,” tegas Saeful.