Ia putra dari Kertosudiro, seorang petani sekaligus asisten lurah dalam pengairan sawah desa.
Ibunya bernama Sukirah.
Baca Juga:
Pakar Politik: Tanpa Pangkat Istimewa Prabowo akan Jadi Panglima Tertinggi di Negara
Saat beranjak dewasa, Soeharto sempat terpilih sebagai prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941.
Ia resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945.
Di dunia militer, Soeharto memulai karirnya dari pangkat sersan tentara KNIL.
Baca Juga:
Panglima TNI Berencana Turunkan Pangkat Kepala RSPAD dan Danpuspomad Jadi Bintang 2
Kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat mayor dan komandan batalyon berpangkat letnan kolonel.
Pada 1 Maret 1949, Soeharto berhasil memimpin pasukannya merebut kembali Kota Yogyakarta dari Belanda dalam peristiwa yang kelak dikenal sebagai Serangan Umum 1 Maret itu.
Seiring waktu berjalan, Soeharto yang memiliki pangkat mayor jenderal ditunjuk menjadi Panglima Korra I Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad), kini Caduad dikenal sebagai Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad).