Setelah itu, ia diangkat menjadi daidanco (komandan batalyon) berkedudukan di Kroya, Banyumas.
Sebagai komandan, Soedirman rupanya sangat dicintai oleh anak buahnya karena sangat memperhatikan kesejahteraan prajurit.
Baca Juga:
Pakar Politik: Tanpa Pangkat Istimewa Prabowo akan Jadi Panglima Tertinggi di Negara
Ia tidak segan-segan untuk bersitegang dengan opsir-opsir Jepang.
Namun, karena itu ia justru dicurigai.
Jepang sempat berniat "menjebak" Soedirman dengan membawanya dan beberapa orang perwira PETA lainnya ke Bogor dengan dalih akan mendapat lanjutan pada Juli 1945.
Baca Juga:
Panglima TNI Berencana Turunkan Pangkat Kepala RSPAD dan Danpuspomad Jadi Bintang 2
Sebetulnya saat itu Jepang berniat untuk membuang Soedirman.
Niat itu tak terlaksana karena Jepang menyerah kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945, Soedirman pun kembali ke Banyumas.
Setelah Indonesia merdeka, Soedirman terpilih menjadi ketua Badan Keamanan Rakyat (BKR) Karasidenan Banyumas.